The Fate of the Furious Review


Review kali ini tidak akan membahas The Fate of The Furious secara mendetail, tapi tetep saya peringatkan:

*SPOILER ALERT*



"Wow! Spektakuler!"

Dua kata itu yang keluar dari banyak orang setelah nonton The Fate of The Furious atau Fast & Furious 8. Well, mereka enggak salah. Setidaknya, Saya tidak dikecewakan oleh trailer yang bukan cuma buat promo, tapi sekaligus jujur. Enggak ada pertanyaan "Loh, di trailer ada scene itu, kok di filmnya enggak ada".

Selayaknya film #FF, film ini dibuka dengan aksi balap yang mungkin kalian sudah pernah lihat diclip Dom balapan pake mobil butut, sampe mesinnya kebakar. Scene pembuka itu cukup keren, cukup membuat seisi bioskop jadi lebih antusias. Setelah itu, kita langsung dikenalkan dengan tokoh antagonis. Mulai dari sini tempo film ini bisa dibilang cepat. Malah diawal nonton sempet ngerasa aneh tau-tau ketemu tokoh antagonisnya, tau-tau udah pindah tempat, tau-tau Dom 'berkhianat'. Kita yang nonton pasti bertanya-tanya apa yang ditunjukin Chiper ke Dom sampe-sampe Dom berani banget khianatin keluarganya.

Well, jawaban itu langsung diungkap dengan cepat. Alasannya tentu saja Elena dan anak mereka (Dom). Lumayan syok, ternyata Dom sempet membuahi Elena. Tapi di luar itu, clear sudah kenapa Dom berani 'berkhianat' kepada keluarganya.

Cerita film ini sebenrnya enggak spesial-spesial amat. Plotnya dimulai dari Dom berkhianat. Plot ini yang menarik karena buat kita bertanya-tanya. Tapi jalannya cerita seperti pada umumnya film bergenre ini. Tidak ada yang spesial. Tapi tetap spektakuler. Salah satunya bagian mobil-mobil yang dikendalikan Chiper untuk menghadang Perdana Mentri Rusia. Itu gila sih. Mobil-mobil dengan teknologi terkini tapi akhirnya bisa dibobol sama sama satu orang. Gila! Bagian lain ya momen mobil versus kapal selam. Itu juga gila, keren, gokil, funny!

Ada beberapa hal yang jadi nilai plus cerita di film ini. Salah satunya adalah kisah "romance" antara Hobbs dan Deckard. Kalian pasti akan menikmati setiap mereka berintraksi dan berkomunikasi. Yang lain? Udah tentu ocehan si Roman yang sok-sokan tapi.... yaaahh begitulah Dia, penghibur yang bisa bikin ketawa ngakak di teater.

Oiya, film ini anggota tim Dom cukup lengkap, hampir hadir semua. Hampir yang ada di Fast Five sampi Furious 7 muncul juga di film ini. Coba kalo dipresensi, Dom, Letty, Roman, Tej, Hobbs, Elena, bakan ada Santos, dan Tego Leo. Deretan bad guys film sebelumnya juga ada Deckard dan Owen.

Waktu nonton film ini muncuk rasa "ada yang kurang nih". Itu perasaan waktu liat scene kejar-kejaran antara Dom dan Timnya. Saya merasa rindu kehadiran Brian yang biasanya paling solutif pada situasi-situasi genting. We miss you, Paul. Tapi setidaknya, diakhir film kita tau kalo kita akan punya Brian junior yang akan mengisi kekosongan tim Dom. Di akhir film juga, seperti biasa ada scene kekeluargaan yang bikin terharu. Well played.

Kekurangan di film ini kalo menurut saya hanya pada backsoundnya yang diisi oleh Brian Tyler. Main Theme Fast & Furious jarang terdengar, kalo denger pun cuma dapet porsi yang dikit. Beda di Fast Five, itu favorit banget.

Kesimpulan Rating: 8.0


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimi No Na Wa (Your Name) - Review

Savitar: Speedforce dan Flashpoint

Audience Score vs Critics Score, Mana yang Sebaiknya Dipercaya?