Kimi No Na Wa (Your Name) - Review



Director: Makoto Shikai || Penulis Naskah: Makoto Shinkai (Screenplay dan Novel) || Pengisi Suara: Ryunosuke Kamiki, Mone Kamishiraishi, Ryo Narita

Penyesalan selalu datang terlambat. Melewatkan anime Kimi No Na Wa waktu tayang di bioskop adalah kesalahan, setidaknya untuk saya. Oleh karena itu setelah Bluray rilis beberapa hari lalu saya langsung menyempatkan waktu untuk menontonnya. Sekali lagi, penyesalan saya muncul karena 'terlambat' menonton anime ini.

Kimi No Na Wa atau Your Name adalah anime dengan cerita yang menarik dan diceritakan dengan cara yang tepat. Sinopsis awal yang saya baca kira-kira menceritakan tentang dua anak SMA secara acak terhubung satu sama lain, bertukar tubuh, namun mereka terpisah jarak. Awalnya saya berpikir ini akan menjadi anime dengan cerita yang penungkapan twist di akhir, seperti film-film yang memiliki twist pada umumnya. Namun ternyata saya salah, twist langsung diberikan di awal. Menarik!

Cerita dimulai dengan scene atau cerita Taki, siswa SMA Tokyo, yang tiba-tiba terbangun dalam tubuh seorang Mitsuha, siswi SMA Itoiri, yang tinggal bersama adik perempuan dan neneknya. Saat itu Taki mengira bahwa Ia sedang bermimpi. Kemudian cerita berjalan secara cepat, menampilkan sisi kehidupan Mitsuha yang berganti-ganti kepribadian (Satu hari dengan kepribadian aslinya, kadang dengan kepribadian Taki). Hal yang aneh bagi para temannya sehingga Ia sering mendapat ejekan.

Di cerita selanjutnya, Mitsuha juga terbangun dalam tubuh Taki dan mencoba menyesuaikan diri dengan keadaan tubuh laki-lakinya. Seperti halnya Mistuha yang ada di Itoiri, sisi kehidupan Taki juga berganti-ganti kepribadian, namun perbedaannya adalah Taki dengan kepribadian Mitsuha lebih beruntung dalam hal Pdkt dengan rekan kerjanya. Dibalik itu semua, baik Taki maupun Mitsuha sama-sama mendapatkan masalah yang akhirnya mereka memutuskan untuk membuat perjanjian dengan menulisakan dan melaporkan hal apa saja yang terjadi saat mereka bertukar tempat/tubuh.

Setelah beberapa kali mereka bertukar tempat, pada akhirnya Mitsuha menghilang dan tidak dapat dihubungi. Hal itu yang membuat Taki penasaran. Akhirnya Taki bertekad untuk mencari Mitsuha dengan hanya berbekal ingatannya tentang tempat tinggal Mitsuha saat Ia bertukar tubuh.

Cerita di anime ini, (walaupun) berlatar remaja, sangat menyentuh. 'Cinta Remaja' tidak terlalu diekspos, hanya tersirat dan tidak terlalu menjadi fokus. Sebenarnya premis cerita ini sederhana, namun penyampaiannya cukup memperhatikan detail-detail kecil, sehingga saya tidak merasa adanya plot hole di anime ini.

Selain itu, gaya penceritaanya pun menarik. Alurnya maju mundur, sehingga saya fokus pada cerita yang disampaikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala saya. Kalau kalian belum nonton, saya sarankan saat nonton jangan disambi-sambi, karena kalian akan ketinggalan momen ataupun ceritanya.

Sebelumnya saya mengatakan ceritanya menyentuh, saya pikir juga hal itu tidak terlepas dari scoring dan soundtrack yang digunakan untuk anime ini. Barisan soundtrack keren dibuka dengan lagu berjudul "Dream Lantern"

kemudian di bagian 2/4 film diisi dengan lagu "Zenzenzense".

Di tengah cerita diisi dengan lagu "Sparkle" 

 Kemudian diakhiri dengan lagu "Nandemonaiya". 

Sedangkan soundtrack lainnya bisa didengarkan di sini.

Scoring yang dikerjakan oleh RADWIMPS sangat membantu penyampaian cerita yang kemudian akhirnya dapat memberikan kesan menyentuh dan haru. Secara pribadi saya suka musik-musik yang dibuat untuk anime ini, terdengar cocok dengan latar belakang cerita dan visualnya.

Berbicara mengenai visual, anime ini saya kira dibuat secara realistis. Maksud saya adalah gambar-gambar tempat yang ditampilkan di anime ini merupakan tempat-tempat yang juga eksis di sana, terutama dibagian yang menampilka kota Tokyo. Seperti gambar-gambar di samping dan bawah ini:

Jadi menurut saya, keunggulan anime ini cukup lengkap. Cerita menarik dengan penyampaian cerita dengan alur maju-mundur membuat saya sebagai penonton tidak bosan untuk menontonnya. Di samping itu, ada scoring dan soundtrack yang memanjakan telinga sekaligus membantu kita untuk ikut tersentuh dengan cerita yang disampaikan. Visualnya pun sangat bagus, nilai plusnya seperti yang saya bicarakan sebelumnya, adalah dengan membuat kota Tokyo terasa nyata di anime itu.

Sangat-sangat menyesal tidak menonton anime ini dengan pengalaman nonton di dalam theater bioskop. Namun, anime ini masih dapat dinikmati walaupun dengan layar laptop/komputer. Jadi bagi kalian yang belum nonton, segerakanlah! Tidak ada ruginya.

Kesimpulan score: 8.5

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Savitar: Speedforce dan Flashpoint

Audience Score vs Critics Score, Mana yang Sebaiknya Dipercaya?