Dunkirk - Review


Christopher Nolan strike again!

Dunkirk adalah film bergenre perang - survival yang ditulis dan disutradarai langsung oleh -the one and only- Chris Nolan. Dari beberapa tahun kebelakang, saat tau kalau Chris Nolan mau membuat film perang, saya sedikit pesimis. Kenapa? Karena biasanya, sejauh yang saya tahu, film Chris Nolan itu identik dengan unpredictable story telling. Sedangkan Dunkirk adalah sejarah sudah tertulis dan tidak bisa dirubah-rubah. Namun ternyata pemikiran saya meleset. Dunkirk karya Chris Nolan ini tetap sukses membuat saya fokus menonton dari awal sampai akhir.

Baiklah, kita bahas pelan-pelan.
Film Dunkirk untuk saya adalah film perang pertama yang terasa begitu nyata. Film ini tidak menyajikan background cerita dengan menghadirkan scene pasukan yang sedang perang namun hanya memberikan beberapa kalimat penggambaran suasana di medan perang. Setelah itu kita langsung berada di Dunkirk dan dikepung oleh pasukan Jerman. Terlihat dan terasa bagaimana mengerikannya situasi di Dunkirk dipenuhi tentara Inggris dan Prancis yang tidak tahu akan selamat atau mati di tempat. Sangat-sangat frustasi.

Cerita Dunkirk dibagi menjadi 3: para pasukan di darat, perang di udara, dan penyelamatan di air. Di darat, para tentara berbaris di pantai menunggu kapal yang akan menjeput mereka. Bukan berarti mereka aman walau sudah di bibir pantai. Jerman tetap memberikan serangan dari udara untuk pasukan Inggris dan Prancis. Untuk itu, pasukan udara Inggris siap menghentikan pesawa-pesawat Jerman yang akan menyerang pantai Dunkirk. Di lain tempat, air, banyak kapal-kapal Destroyer yang bersiaga menjemput pasukan yang ada di pantai. Namun bahaya juga mengancam mereka semua. Tidak ada yang aman. Sama sekali tidak aman.

Dunkirk terasa sangat nyata justru karena terbatasnya dialog. Sangat irit dialog. Namun sangat terasa bagaimana psikologis para pasukan yang frustasi. Saya jadi tersadar, tidak akan ada obrolan ataupun candaan dalam situasi seperti itu. Mereka hanya ingin pulang dengan selamat.

Rasa frustasi saya semakin tinggi ketika mendengar scoring/soundtrack dari Hans Zimmer. Mr. Zimmer bagi saya adalah orang 'gila' yang  bisa membawa saya masuk dalam cerita, terlibat dalam ketegangan, merasa takut, gugup, dan disatu waktu ikut terbawa suasana haru secara magical melalui musiknya. Duet antara Chris Nolan dan Hans Zimmer memang tiada duanya bagi saya. Mereka adalah satu kesatuan.

Terlepas dari itu semua, saya sebenarnya tidak terlalu suka genre perang. Jujur, karena beberapa kali saya menonton film dengan genre ini, saya hanya menemukan cerita heriok yang ya begitulah, kurang menarik bagi saya. Dan jujur, saya menonton Dunkirk karena Chris Nolan dan Hans Zimmer. Jadi mungkin penilaian saya sedikit subjektif. Namun yan perlu dicatat, kalian tidak akan menemukan aktor utama di film ini. Kalian tidak akan menemukan keheroikan dari satu tokoh. Kalian hanya akan dibawa ke medan perang dan merasakan bagaimana rasanya jadi pasukan yang dikepung musuh dan tidak dapat berbuat banyak, tidak, bahkan untuk melawan.

Kesimpulannya, saya merekomendasikan film ini, sangat merekomendasikan bagi kalian yang suka film bergenre perang. Bagi yang tidak suka? Cobalah nonton dulu, saya tidak menjamin kalian akan suka, tapi saya jamin kalian akan ikut frustasi. hahaha. tapi bukan itu. Nontonlah, karena ini adalah film dengan penggambaran paling realistis selama tahun 2017, menurut saya.

Kesimpulan score: 8.5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Audience Score vs Critics Score, Mana yang Sebaiknya Dipercaya?

Kimi No Na Wa (Your Name) - Review

Banda: The Dark Forgotten Trail - Review