The Dark Tower - Quick Review

http://kryptonradio.com/wp-content/uploads/2017/08/The-Dark-Tower.jpg


Director:

 

Writers:

  (screenplay by),  (screenplay by) | 3 more credits »

Hi Guys.
Kembali lagi saya akan mereview film, setelah sekian lama vakum karena urusan kuliah (tau sendiri kehidupan kuliah: di kelas santai, keluar kelas banyak tanggungan tugas). Kali ini saya sempatkan menonton film yang udah dirilis beberapa bulan lalu dan baru-baru ini rilis BluRay-nya, The Dark Tower. Termasuknya cepet, banget.

Sebelum perilisan film The Dark Tower ini, saya mendengar ada tanggapan yang terbagi dua: orang-orang yang antusias dan orang-orang yang meragukan. Mengapa demikian, saya juga baru tahu waktu pertama kali film ini rilis poster pertama kalau film ini adalah adaptasi dari buku karya penulis tersohor, Stephen King. Wajar, pikir saya. Film adaptasi buku pasti ada yang menantikan namun juga ada yang meragukan. Singkatnya, film ini berakhir tidak sukses. Kenapa? Saya juga baru tahu kenapa karena baru nonton film ini.

Kita mulai dari yang menarik dulu. Mengapa film The Dark Tower menarik? Ada beberapa poin yang membuat The Dark Tower patut dinanti (ketika itu).

Pertama: Film Adaptasi 
(Patut digaris bawahi dulu bahwa saya bukan pembaca, jadi pengetahuan saya soal kelebihan buku ini hanya berdasarkan cerita-cerita dari teman pembaca)


https://vignette.wikia.nocookie.net/38c9e84b-43ad-4a8e-a443-3c5cd278612e
/scale-to-width-down/627
Film ini diadaptasi dari buku karya penulis tersohor, Stephen King. Nama besar itu sejalan dengan karya yang dihasilkannya. 8 Buku The Dark Tower berhasil sukses. Karena saya bukan pembaca buku-bukunya, saya hanya dapat berkata bahwa hampir dapat dipastikan rangkaian cerita yang ada di buku-buku itu sangat menarik atau saya bisa katakan bagus. Selain itu, karena cerita ini mengangkat plot The Dark Tower sebagai penyangga alam semesta atau universe (yang terdapat berbagai macam dunia di sana) pasti banyak cerita mengenai karakter-karakter atau mungkin cerita dunia selain bumi dan sebagainya. Intinya, saya dapat memahami bahwa kesuksesan suatu rangkaian buku tidak hanya karna nama penulisnya, melainkan juga cerita yang diangkat penulis itu sendiri.

Kedua: Idris Elba & Mathew McConaughey
Saya adalah orang yang mengagumi dua aktor tersebut. Siapa yang tidak mengagumi Idris Elba? Aktor yang sudah sliwar-sliwer main di film-film besar dan sukses ini cukup membuat saya tertarik untuk menonton The Dark Tower. Aktingnya di film-film lain juga sangat bagus. Jadi, Idris Elba adalah (simply) magnet bagi saya untuk menonton film ini.

Begitu pula Mathew McConaughey. Jujur saya baru dua kali nonton filmnya McCounaughey, Wall of Street (2013) dan Interstellar (2014). Dari dua film itu, ingatan saya lebih terkunci pada perannya di Interstellar sebagai Cooper. Jadi kalau melihat McConaughey main di film lain pun terkadang masih terngiang Ia sebagai Cooper. Dalam kata lain, Ia adalah aktor dengan talenta dapat memainkan peran secara total. It's a good point.

Ketiga: Poster dan Trailer
http://cdn.collider.com/wp-content/uploads/2017/03/
the-dark-tower-poster.jpg
Ingat pertama kali teaser The Dark Tower dirilis. I was so amazed. Teaser posternya sedikit mengingatkan pada film Nolan, Inception. Tapi poster The Dark Tower ini memberikan gambaran dengan cara tersirat. Keren. Seperti Tower yang digambarkan tidak dengan nuansa gelap, melainkan dengan view jalan antar gedung. Brilliant. Selain itu juga ada tiga karakter di sana yang tidak terlalu diekspos. Poster jaman now jarang yang buat sekeren ini. Simple tapi.. keren.

Kemudian tidak lama berselang, trailernya rilis. Saya yakin hampir semua orang terkesima dengan aksi Idris Elba waktu 'memainkan' pistolnya. It was so amazing!

Selain itu juga ada beberapa line yang saya ingat dari trailer, seperti:
"You can't stop what's coming. Death always win" dan juga "I do not kill with my gun. I kill with my heart". Trailernya saya akui bisa membuat keinginan saya untuk nonton film ini lebih besar. Walaupun pada akhirnya saya tidak bisa nonton di bioskop. (spoiler: saya tidak menyesal)

Itulah beberpa hal yang menarik dari film ini. Setidaknya membuat beberapa orang tertarik untuk nonton film ini. Dengan beberapa kelebihan di atas, mengapa film ini gagal? Menurut saya, berikut ini alasannya:

Delapan buku dijadikan film dengan durasi sekitar 90 menit bukanlah hal yang baik. Bisa kalian bayangkan, Game of Thrones diceritakan hanya dalam 90 menit? Pasti banyak plot hole, pengembangan karakter yang kurang dalam serta movitasi yang kurang kuat untuk setiap tindakan karakternya. Kasus yang sama juga terjadi di Netflix's Death Note. Anyway, 90 menit bukanlah keputusan tepat untuk menceritakan The Dark Tower. Mungkin kalau dari awal akan dibuat trilogy, misalnya, film ini akan punya nasib lain. Bagi saya sebagai orang yang tidak membaca buku, saya merasakan ceritanya flat, saya merasa tidak puas di akhir film.

Baiklah, mungkin tidak selamanya terasa flat. Ada beberapa scene dan momen yang menurut saya ditampilkan cukup baik. Semua gerakan action Gunslinger adalah scene yang memanjakan mata. Bagus, sangat bagus. Aura Gunslinger benar-benar nyata dengan aksi menembak 100% tepat sasaran. Koreografinya pun ditampilkan secara baik. Memanjakan mata. Sayangnya cuma ada sedikit.

https://cdn.flickeringmyth.com/wp-content/uploads/2017/07/
the-dark-tower-600x889.jpg
Selain itu, Man in Black juga punya aura yang kejam namun elegan. McConaughey sekali lagi membuktikan bahwa Ia adalah aktor bertalenta. Man in Black dalam cerita ini hanya memiliki beberapa adegan action yang menurut saya malah kurang berkesan dibandingkan ketika Ia menunjukkan 'kekuatannya' dengan menyampaikan perintah secara halus, elegen dan kejam seperti: "Stop breathing", "Quite", "start killing... each other". Namun kekejaman itu tidak akan terlihat baik apabila tidak didukung oleh aktor-aktor pendukung. Jadi apresiasi aktor-aktor pendukung.

Namun tetap saja, saya merasa tidak puas.

Beberapa hal lain yang cukup saya sesali adalah hampir semua adegan penting sudah ditayangkan pada trailernya. Sebagai orang yang mengagumi trailer The Dark Tower saya merasa dicurangi, kena spoiler. Contohnyaseperti saat Gunslinger memainkan pistolnya, trailernya cukup banyak memberikan spoiler sehingga waktu nonton kurang ada rasa... saya bingung ungkapan katanya apa, yang jelas kurang 'waaah'. gitu. Cerita yang flat ditambah 'kena' spoiler adalah kombinasi yang cukup buruk. Untuk itu saya bersyukur tidak menonton di bioskop, haha!

Sepertinya sudah cukup saya menuangkan kesan saya menonton The Dark Tower. Tidak ada yang spesial bagi saya. Sekali lagi, secara umum ceritanya flat -saya tidak bisa membayangkan kalian para pembaca buku saat menonton film ini-. Konklusinya kurang berkesan, scoringnya yah lumayanlah tapi tetep tidak menolong film ini.

Kesimpulan skor: 6.0

Ini hanya pendapat salah seorang movie fan, dan ada yang lebih penting yaitu bagaimana The Dark Tower menurutmu? Berikan pendapatmu di kolom komentar di bawah!

Komentar

  1. Watch zmovie free online now. Adapted from the novel by the famous writer Stephen King (The author of The Shawshank Redemption, The Shining, Misery, The Green Mile, It), the movie Tower of the night is definitely an indispensable name in the Top 10 movies Theaters in the hottest months of 2017. Roland Deschain and Walter Padick from the Mid-World Parallel World, whose mission is to protect the Dark Tower, which holds the balance of two worlds. Gender: Light and Darkness. But the unexpected is "the man in black" is the shadow of the minions - those who carry the heart sinking the world in the darkness forever.

    See more:

    fandango
    los movies

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimi No Na Wa (Your Name) - Review

Audience Score vs Critics Score, Mana yang Sebaiknya Dipercaya?

Banda: The Dark Forgotten Trail - Review